MARI KITA KAMPANYEKAN PENGGUNAAN MALINGSIA
SEBAGAI KATA GANTI MALAYSIA
Apapun sebabnya, apapun alasannya, bagaimanapun kondisinya, kita harus tetap mendukung Indonesia tercinta.
DON'T FORGET (INVITE YOUR FRIENDS TO JOIN GROUP)
.............!
... .......(0 0)
.---oOO-- (_)-----.
╔═════════════════╗
║ INVITE ALL YOUR FRIENDS ║
╚═════════════════╝
'---------------oOO
........|__|__|
.......... || ||
....... ooO Ooo
Malingsia merupakan istilah yang dipakai Masyarakat Indonesia untuk memanggil orang Malaysia. “Maling” dalam bahasa Indonesia berarti “pencuri”. Istilah ini digunakan untuk menunjukkan Malaysia sebagai “negara Maling” atau “negara pencuri” dengan mengganti kata “Malay” menjadi “Maling”. Istilah ini digunakan oleh Masyarakat Indonesia karena Malaysia telah mencuri banyak budaya Indonesia, contohnya klaim atas angklung, lagu rasa sayang-sayange, dan Reog. Istilah ini semakin meluas di kalangan masyarakat Indonesia malah terdapat 125.000 pencarian di Google pada tanggal 3 Disember 2007. Terdapat berbagai macam souvenir yang beredar dengan tulisan “Visit Malingsia 2007″, “Truly Maling Asia” dan dijual di Indonesia.
Sejarah
Malaysia dan Indonesia bersama-sama mengklaim blok laut Ambalat, Sipadan, dan Ligitan sebagai wilayahnya dan membawa masalah ini ke Mahkamah Internasional. Akhirnya, Malaysia memenangkan kasus ini dengan di dukung 16 hakim, dengan hanya seorang hakim yang berpihak kepada Indonesia. Pada tahun 2007, isu Ambalat kembali muncul. Dengan adanya masalah ini, istilah “Malingsia” mulai muncul. Setelah isu ini, isu Malaysia menggunakan lagu Rasa Sayange sebagai lagu iklan promosi pariwisatanya, serta menonjolkan beberapa budaya dan makanan seperti Rendang, Reog, dan angklung sebagai budaya Malaysia, padahal semua itu adalah asli Indonesia. Dengan itu “Malingsia” digunakan oleh orang Indonesia yang menganggap Malaysia sebagai “pencuri”.
Penggunaan
Banyak pengguna dunia maya/internet yang menggunakan istilah ini, terutama di forum-forum seperti Kaskus. Istilah ini makin meluas di kalangan anak muda Indonesia, terutama dengan penjualan kaos “Visit Malingsia 2007 - Trully Maling Asia.
Istilah Malingsia pernah digunakan dalam Surat kabar Indopos, dan Pemerintah kota Tarakan. Malah BBC Indonesia turut menyingungnya, walaupun tidak menyebut secara langsung dalam berita mereka.
Tentu saja Pemerintah Indonesia tidak mendukung penggunaan kata tersebut, tetapi tidak juga melarang penggunaannya atas alasan kebebasan berpendapat. Bahkan Wakil Ketua Komisi I DPR Sidharto Danusbroto (F-PDIP) dan anggota Komisi I dari Fraksi Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari turut meminta Konsep Serumpun Indonesia-Malaysia di tinjau kembali
Istilah Malingsia turut dilaporkan dalam Berita Jepang, Berita Australia,, Washington Pos, Amerika Serikat.
Istilah Alternatif
Selain Malingsia, terdapat beberapa istilah lainnya yang digunakan, seperti Malingsial, Malasya, Maling Asia, Malingshit dan Malon. Istilah Malingsial menunjukkan Malaysia sebagai “Maling Sialan”. Istilah Malasya berarti Malaysia sebagai rakyat malas. Istilah Maling Asia juga berarti Malaysia sebagai maling, sedangkan Malon dipopulerkan oleh News dot com, acara parodi politik yang disiarkan di stasiun televisi Indonesia, Metro TV, yang menyatakan, “Kalau mereka panggil Indon, kita sebut mereka Malon”.
0 komentar:
Posting Komentar